Kerusakan Ban
Jarak tempuh akhir sebuah ban bisa bergantung pada berbagai macam faktor:
Beberapa faktor tersebut berada di bawah kendali pengendara motor: tekanan ban, beban, kecepatan kendaraan, gaya berkendara (pengereman dan akselerasi).
Beberapa faktor lainnya tidak dan akan berarti mengubah jenis berkendara yang Anda lakukan:
Di jalan raya: kelokan jalan, jenis permukaan jalan
Penggunaan off-road: Jenis medan (pasir, kerikil, lumpur …), suhu sekitar
Faktor tunggal itu sendiri dapat hanya berdampak kecil pada jarak tempuh ban; namun, jika banyak faktor terjadi bersamaan, akan menimbulkan lebih banyak kerusakan.
Kembang ban adalah elemen yang paling memengaruhi daya cengkeram ban ke jalan. Ketika kembang ban menjadi usang, kembang ban kehilangan kemampuan untuk mengeringkan air. Oleh karena itu, penting untuk memperlambat laju kendaraan di atas permukaan jalan yang basah.
Pertimbangkan untuk mengecek tanda-tanda keausan pada ban Anda secara teratur.
Bagaimana cara mengecek tanda-tanda keausan ban?
Anda harus selalu memeriksa tanda-tanda keausan pada beberapa titik pada ban.
Pengecekan dapat dilakukan dengan alat ukur ketebalan ban atau menggunakan indikator keausan ban yang dicetak di kembang ban (dengan simbol yang terlihat pada sisi tempat simbol tersebut berada). Jika batas legal atau teknis telah tercapai, ban harus dibuang atau diganti.
Kapan dan bagaimana cara memeriksa ban Anda?
Ban harus diperiksa secara teratur untuk mendeteksi tanda keausan tidak biasa atau potensi kerusakan.
Ikuti langkah-langkah berikut sesuai urutan:
Kembang ban: Carilah benda-benda asing, sobekan, kerusakan setempat atau keausan yang tidak biasa
Sisi ban: Cari apakah ada kerusakan akibat benturan (trotoar, jalan berlubang, …), koyakan, retak, atau cacat yang tidak biasa
Area di sekitar pelek ban / bead chafer: Cari tanda-tanda goresan atau kerusakan pada pelek ban.
Semua retakan, koyakan dan cacat yang terlihat pada kembang, sisi, atau area ban tempat ban bertemu dengan roda harus diperiksa secara teliti (secara internal/eksternal) oleh pakar ban. Hal ini juga berlaku untuk kerusakan pelek.
Dalam situasi apa pun jangan pernah memasang ban yang menunjukkan kerusakan seperti bead yang cacat atau menjulur keluar, karet atau lapisan terlepas, kerusakan karena oli atau zat korosif, retakan atau goresan pada lapisan karet bagian dalam yang diakibatkan oleh berkendara tanpa tekanan ban yang cukup.
Selama setiap pemeriksaan kendaraan, periksa apakah tutup katup debu ban berada dalam kondisi baik. Jika ragu, ganti tutup katup debu ban tersebut.